;

Jumat, 14 Desember 2007

MAU BANGKIT ATAU TERKUBUR!!



Mengigat kesejarahan di masa lampau, bangsa kita adalah bangsa yang terjajah oleh kaum kaum colonial barat. Mereka menjajah negeri kita ini dalam dengan misi gospel, glory dan gold. Maksudnya adalah mereka ingin merasuki negeri kita dengan penyebaran agama, membawa kejayaan panji negeri mereka serta meraup kekayaan alam serta budaya yang ada di negeri terjajah.
Pertanyaannya adalah bagaimana mereka bisa dengan mudahnya masuk dan menghegemoni kita selama berabad-abad lamanya.?. ketika kita telah mampu menjawab pertanyaan ini,maka saya yakin kita akan bangkit dari masalah yang kita hadapi saat ini.
Dalam kacamata penulis, bahwa jawaban atas pertanyaan diatas adalah termaktub dalam poin poin dibawah ini:
spirit superior. kaum colonial dalam melakukan invasi ke Negara lain tidak lain adalah untuk membuktikan eksistensi dirinya sebagai kaum dengan ras yang superior. Suatu kaum dikatakan sebagai suatu ras superior ketika mampu membuktikan jati dirinya dan untuk membuktikan keberadaannya maka jalan yang ditempuh adalah dengan melakukan invasi ke negeri lain.
konsumerisasi. Maksudnya adalah kaum superior berusaha untuk mencari pasar pasar baru dalamupaya untuk memasarkan produk produk yang di hasilkannya. Produk produk yang saya maksud adalah produk pemikiran, produk teknologi produk budaya, serta produk kepercayaan, yang kemudian sampai detik ini masih menghegemoni kita. Sampai hari ini pula kita hanya bisa menjadi masyarakat pengkonsumsi produk barat, tanpa mampu menciptakan suatu produk yang bersumber dari kebudayaan, pemikiran serta kepercayaan kita sendiri.
nasionalisme. Tidak bisa dipungkiri bahwa kedatangan kaum colonial banyak dilandasi oleh semangat nasionalisme mereka. Semangat dalam mempertahankan negerinya. Mereka menganggap bahwa negerinya adalah segala galanya. Terbesik dalam pemikiran penulis bahwa masyarakat dalam komunita mereka menganggap bahwa keberadaan koloni adalah segala galanya. Hal ini dapat kita lihat dari perjuangan para ekspeditor mereka dalam mengarungi samudera yang luas untuk menemukan suatu koloni yang disertai dengan invasi yang telah saya sebutkan sebelumnya.
Dalam fikiran penulis ketiga hal inilah yang melatar belakangi kaum colonial dalam melakukan penaklukan di berbagai negeri, dan salah satunya adalah negeri kita yang tercinta ini.
Melirik keberadaan kita hari ini yang masih terpuruk dan penuh dengan carut marut dalam dapur sendiri, tak perlu saya jelaskan lagi apa yang menjadi permasalahan negeri kita hari ini,karena itu bisa membuat kita malas berfikir. Terbesik pertanyaan yang menggelitik saya, mampukah kita bangkit dari keadaan kita sekarang menuju kearah superior. Ataukah terkubur akibat beban yang tak pernah berkesudahan????
Pertanyaan ini penulis tujukan kepada dirikita masing masing. Dalam benak penulis, upaya yang harus kita laksanakan sekarang adalah menumbuhkan kembal semangat semangat yang telah terkubur. Adapun solusi yang coba penulis tawarkan adalah:
liberalisasi personal
liberalisasi personal yang penulis maksud adalah upaya untuk membebaskan diri kita dari hegemoni yang bersumber dari luar dirikita. Menurut Alishariati bahwa seorang manusia dikatakan sebagai manusia jika ia mampu memilih. Menjadi manusia jika mampu berfikir, bertindak, dan mengambil keputusan untuk diri sendiridan memiliki kesadaran yang merdeka. Semangat liberalisasi personal harus kita tanamkan dalam diri kita masing masing, bahwa saya harus merdeka dari segala bentuk hegemoni kaum kapitalis yang hanya menjadikan kita sebagai manusia manusia yang penuh dengan ketergantungan budaya, teknologi dan pemikiran mereka.
Pembebasan yang kita lakukan adalah pembebasan yang tidak bebas nilai, artinya ada nilai yang harus kita jadikan sebagai patokan dalam melakukan liberalisasi personal. Nilai yang penulis maksud adalah nilai nilai kebenaran,nasionalisme serta nilai nilai spiritualitas.
Dalam benak para pembaca, mungkin terbesik suatu pernyataan bahwa tidak mungkin kita bisa membebaskan diri dari hegemoni tersebut. Jika ada nyang memiliki pernyataan seperti halnya diatas maka dirinya belum mampu untuk memaknai keberadaan dirinya serta keberadaanya di negeri ini.
Sebagai catatan kita adalah mahluk ciptaan allah yang memilikikemampuan yang sama. Mengambil kutipan dari alquran bahwa tidaklah beruba nasib suatu kaum jika bukan ia sendiri yang merubahnya. Kita memiliki potensi tersebut.
Pertanyaan yang muncul adalah maukah kita melakukan liberalisasi personal…..

doktrinasi
setelah kita melakukan liberalisasi personal, maka selanjutnya kita melakukan doktrinasi pada generasi bangsa kita dengan menanamkan dalam diri manusia negeri kita ini dengan semangat yang mampu membakar jiwanya seperti menceritakan kejayaan negeri ini, kehebatan serta menanamkan dalam diri stiap insane negeri ini bahwa kita adalah bangsa superior. Dari proses doktrinasi ini maka semangat dalam dirinya menyebabkan perubahan di negeri ini tidak lah sulit kita lakukan karena semangat yang telah terpatri siap untuk melakukan suatu terobosan berfikir, terobosan teknologi bagi bangsa dan negeri ini. Namun satu hal yang perlu kita ingat bahwa proses doktrinasi harus tetap bergantung pada satu nilai yaitu nilai nilai yang berlandaskan akan kebenaran.

humanisasi
setelah kita melakukan tahap diatas, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan humanisasi dirikita. Dalam proses humanisasi ini tetap kita kontekskan dalam bingkai kemanusiaan, proses ini dapat dilakukan dengan melakukan transendensi pada satu nilai kebenaran yang termaktub dalam symbol symbol keagamaan. Humanisasi yang sangat efektif dilakukan dalam semua aspek kehidupan, baik dalam aspek pendidikan, sosial, ekonomi, politik, budaya.
Dari proses diatas maka saya yakin kita akan menjadi suatu negeri yang penuh dengan kejayaan dan kegemilangan.
Namun pertanyaan yang muncul adalah kapan kita dapat melakukan tindakan diatas????
Jawabannya ada pada diri kita masing masing. Maukah kita terus seperti ini ataukah kita ingi berubah.. Saatnya kita berubah menuju dengan nilai nilai kebenaran.

;