;

Rabu, 26 September 2007

Perjuangan dan perlawanan yang tak pernah surut....

Perjuangan yang telah dilakukan oleh teman-teman kita di Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNM adalah sebuah langkah maju bagi perkembangan pendidikan kita terutama di fakultas tercinta ini FMIPA UNM. Perjuangan yang dilakukan sampai harus mengorbankan waktu, tenaga, dan kalau perlu akademik itu akhirnya berbuah hasil. Keputusan pun muncul dengan dihapuskannya ikoma/dana laboratorium di jurusan yang paling banyak memerlukan biaya laboratorium tersebut.

Sebuah analisis bahwa pembayaran yang wajib kita lakukan di UNM ini hanyalah SPP akan tetapi kenapa mesti ada pembayaran lain selain dana SPP. Apakah itu merupakan sebuah pungutan liar ? kampus sebagai tempat berkumpulnya komunitas intelek seharusnya jauh dari hal-hal seperti itu.

Pungutan-pungutan liar tersebut yang lazim kita kenal dengan istilah IKOMA, KOSISMA, PMP2M, Dana Lab, seharusnya memang tidak ada di kampus ini. Karena kenapa, pembiayaan laboratorium yang ada di masing-masing jurusan itu kan memang sudah dianggarkan di dalam dana SPP, jadi kenapa mesti harus memeras lagi mahasiswa dengan munculnya dana-dana ilegal tersebut. Mana dana dari pemerintah dalam hal ini 20 % APBN dan APBD untuk pendidikan? mana dana-dana hibah yang selama ini selalu dimenangkan dengan menjual mahasiswa?

Ancaman-ancaman akademik yang getol dirasakan oleh orang-orang yang memperjuangkan dihapuskannya dana ilegal itu pun tak pernah surut. Jadi wajar saja kalau hari ini ada yang membayar karena mereka mendapatkan tekanan akademik, tindakan represif dan semacamnya Tapi pernahkah kita berpikir bahwa pembayaran itu tidak harus kita lakukan justru kita berkewajiban untuk menghapuskannya dari bumi UNM ini, karena pembayaran itu merupakan upaya-upaya komersialisasi pendidikan. Ingat bahwa kapan pendidikan itu dikomersilkan maka hancurlah tujuan pendidikan yang akan memanusiakan manusia malah akan menjadikan manusia sebagai lahan untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan yang sifatnya materil, bak melemparkan anak bayi ke seorang kanibal, anak itu akan dimakan dengan lahap.

Analisis birokrasi yang menginginkan kampus kita maju dengan selalu membandingkannya dengan universitas seperti ITB, IPB, UI, UGM, dan yang lainnya yang ada di Jawa, ternyata bukanlah seguah alasan untuk melegitimasi bolehnya melakukan pemerasan terhadap mahasiswa. Ingat bahwa kita ini /mahasiswa bukanlah sapi perahan yang siap diperah oleh siapa saja, terutama oleh birokrasi. Padahal seharusnya birokrasi itu memberikan pelayanan kepada kita, dari ujung kaki sampai ujung rambut mereka di biayai oleh negara, gaji mereka diambil dari pajak, pajak itu dari rakyat!!!.

Perlu kita ketahui bahwa secara ekonomi kampus-kampus dijawa maju karena mahasiswa yang kuliah di sana berasal dari golongan ekonomi menengah keatas, sedangkan kita disini hanyalah golongan ekonomi kecil karena sebagian besar orang tua mahasiswa di UNM adalah petani, buruh dan nelayan. Kalau memang kampus kita hanya mampu merangkak janganlah dipaksakan berlari, karena tangisan dan rintihan kesakitan akan terus menganga, menengadah ke angkasa.

Kepada teman-teman yang masih menganggap dirinya sebagai kaum intelektual muda, kaum perubah, pembawa gerakan moral, sosial kontrol tunjukkan eksistensimu dengan senantiasa menyerukan ungkapan perlawanan terhadap segala bentuk komersialisasi pendidikan di kampus ini, menyerukan perlawanan terhadap dana-dana ilegal seperti IKOMA, KOSISMA, Dana Lab, PMP2M atau apapun namanya dan segera membumihanguskannya. Salam perjuangan kawan....!!!

yayacute_


0 komentar:

;